Di hadapanmu hanya ada sore yang ganjil, senja yang patah, dan ingatan-ingatan yang tak luput di hadapan waktu. Mungkin seperti itulah cara kerja ingatan, tidak pernah membuat kita benar-benar melupakan seseorang. Tak seperti jejak pada pasir pantai yang dihapus gelombang, ingatan adalah detik yang dikekalkan waktu. Ia hadir lewat lagu, lewat aroma tubuh, atau tanggal-tanggal pada kalender. Kamu merindukannya. Masih. Tak pernah berkurang sejak pertama kali kamu bertemu dengannya. Sebelum kalian menjadi asing, sebelum cinta usang. Seperti aliran sungai kalian mengalir, meski pada akhirnya tak berakhir pada hilir yang sama. Kamu mencintainya, masih. Tapi baginya, cinta saja tak cukup. Orang dewasa memiliki banyak pertimbangan yang rumit, terlalu rumit untuk dipikirkan. Tapi kamu selalu yakin, bahwa cinta adalah perjudian dan meskipun kalah, kamu akan kalah dengan kebanggaan bahwa telah memperjuangkan sesuatu atas nama kebahagiaan. Dan sore masih ganjil, senja masih patah. Bagi mereka...
Hai, lagi dan lagi Kamu tetap disisi Lagi lagi kamu memberiku paham Lagi lagi kamu memperjuangkan Paham apa itu rasa sayang sesungguhnya Paham apa itu menjadi tunggal Paham apa itu menjadi wanita seutuhnya Paham bagaimana rasanya di cintai Berjuang menyatukan isi kepala Berjuang buatku bahagia Berjuang memberiku paham cinta Berjuang memberi tahu sekitar Aku ini kenangan wanita lain Aku ini masa lalu orang lain Aku ini wanita yang layak Aku ini wanita yang terbaik Banyak kata yang sekarang kita bangun Banyak impian yang kita rencanakan Banyak cerita yang kita bagi Banyak rasa yang kita sharing Indah ya ternyata Aku hampir lupa bagaimana menjadi yg pertama Dari sekian banyak bohong yang ku ungkap bahagia Aku dan kamu mulai mengerti bagian hidup kita masing2
mencinta tak pernah sesakit ini melupa pun tak sesulit ini mengapa bayangan selalu ada mengapa merindu begitu menyiksa tuhan hentikan walau hanya sekejap biarkan agar mudah menjalani sisa hidup agar ada lagi bahagia yang tercipta #143
Komentar
Posting Komentar